Bak Model Top, Warga Binaan Lapas Banyuwangi Lenggak Lenggok Ikuti Fashion Show - Tentang Anak

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 11 Agustus 2022

Bak Model Top, Warga Binaan Lapas Banyuwangi Lenggak Lenggok Ikuti Fashion Show

 Banyuwangi - Beberapa masyarakat binaan berlenggak-lenggok di atas catwalk seperti mode professional di gelaran mode show Lapas Kelas IIA Banyuwangi. Gelaran ini diadakan dalam rencana HUT ke-77 Kemerdekaan RI dan Hari Dharma Kreasi Dhika ke 77 Kementerian Hukum dan HAM RI. Slot Online Terpercaya 



Beberapa masyarakat binaan memperlihatkan baju pendesain lokal Banyuwangi, salah satunya Ocha Laros Indonesia, Almira, Oktavian "dugongs", Isyam Samsi, Sanet Sabintang, Bubu Ramadhan dan ada banyak kembali.

Ilmu Dasar di Balik Slot Online


Sempat gugup sich barusan. Tetapi Alhamdulillah barusan juara satu," tutur Dita, masyarakat Binaan Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Kamis (11/8/2022).


Dita akui dianya baru pertama kalinya tampil jadi mode. Perlu waktu dua minggu latihan supaya bisa jadi mode. Menurut dia, gelaran ini baik sekali untuk masyarakat binaan, karena mereka dapat salurkan talenta dan inspirasi walau neraka di lokasi yang terbatas ini.


"Baru pertama kalinya ini. Latihan sepanjang dua minggu. Saya berharap gelaran semacam ini dapat bersambung dan ini jadi pendistribusian talenta kami dalam Lapas. Supaya tidak jemu saat menjalankan hukuman di penjara," ujarnya.


Kepala Instansi Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi Wahyu Indarto menjelaskan, gagasan gelaran mode show Lapas Banyuwangi ini sebagai gagasan dari masyarakat binaan Lapas sendiri. Maka dari itu, faksinya memberi karpet merah pengembangan dan kreasi penghuni Lapas untuk melangsungkan aktivitas pertama semacam ini.


"Ini karena semangat masyarakat binaan ingin memperlihatkan talenta mereka. Mereka ingin dapat tampil seperti mode. Kita gandeng beberapa pendesain dan pelatih mode untuk gelaran ini," imbuhnya


Masyarakat Binaan Dapat Berkreatifitas

Lapas Banyuwangi ingin memperlihatkan bila masyarakat binaan dapat berkreatifitas mesi dengan kebatasan.


"Maknanya walau terbatasi dengan dinding tebal dan tinggi ini, masyarakat binaan dapat berkreatifitas dan bereksperimen secara baik. Mereka tidak kalah dari orang yang di luar Lapas. Tentu saja dengan support dari beragam faksi," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages